Minggu, 09 Agustus 2015

Alasan untuk Bersyukur

Santapan Harian
Mazmur 30

Bersyukur adalah hal yang lazim kita lakukan sebagai anak-anak Tuhan. Namun seringkali syukur kita lebih berorientasi pada berkat atau kesenangan. Bila dalam keadaan yang sulit, terjepit, dan gagal, biasanya sulit bagi kita untuk bersyukur. Mungkin karena kita berpikir, "Apa yang mau disyukuri di tengah kondisi sulit seperti ini?"

Mazmur ini sangat kental dengan ucapan syukur Daud kepada Tuhan (ay. 1 ? Aku akan memuji?; ay. 4 ? Nyanyikanlah mazmur? persembahkan syukur?; ay. 12 ? jiwaku menyanyikan mazmur? aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu). Mengapa Daud bersyukur kepada Tuhan? Pertama, karena meski hidupnya susah, tetapi Tuhan setia (1-3). Kesetiaan Tuhan dirasakan oleh Daud di tengah kesusahannya karena musuh-musuhnya, dalam kesesakannya, dalam dukacitanya. Kedua, karena meski sesaat Tuhan murka, tetapi seumur hidup Tuhan murah hati (5). Daud tahu rasanya dimurkai Tuhan karena dosanya, tetapi bagi Daud murka itu tidaklah sebanding dengan kemurahan hati yang telah Tuhan nyatakan di dalam hidupnya. Ia telah menyaksikan bahwa murka Tuhan itu hanya sesaat, dibandingkan kemurahan Tuhan di sepanjang umurnya. Ketiga, karena meski pernah sombong, tetapi Tuhan mau menolong (6-11). Dalam kesenangannya, Daud pernah jatuh dalam dosa kesombongan. Ia berpikir bahwa dengan kekuatannya, ia tidak akan goyah. Namun Tuhan menegur kesombongannya dan menyadarkan Daud bahwa kekuatannya adalah karena pertolongan Tuhan semata. Karena Tuhanlah yang mengubah ratapnya menjadi tarian, perkabungannya menjadi sukacita.

Dalam kesusahan, dalam keberdosaan, dan dalam kejatuhan, Daud tetap dapat menemukan alasan untuk bersyukur kepada Tuhan. Hari ini, masih bisakah kita menemukan alasan untuk bersyukur kepada Tuhan, meski di tengah kesulitan?
http://www.sabda.org/publikasi/e-sh/print/?edisi=20150809


posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar