Senin, 26 Oktober 2015
Kamis, 22 Oktober 2015
TERLALU CEPAT .....

Coba tenang dan biarkan DIA berbicara kepada kita melalui peristiwa yang kita alami, kondisi yang sukar dan sulit untuk di terima....tenang...diam...jangan minta DIA menenangkan badai dan situasi yang buruk di luar kita.....minta DIA TENANGKAN BATIN DAN JIWA KITA YANG SEDANG MENGALAMAI BADAI....tenang minta YESUS KRISTUS TUHAN RAJA SEGALA RAJA....TENANGKAN JIWA KITA YANG RAPUH....biarkan DIA TENANGKAN SEMUA RASA MARAH DAN KEKECEWAAN KITA....biarkan DIA BERKARYA DALAM HIDUPMU....
"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibr. 13:5b)
(Yoh. 14:18) Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.
(Mazmur 62:2-3; 6-7, 9) Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela
TUHAN TENANGKAN JIWA DAN BATIN KAMI YANG BERGEJOLAK...TENANGKAN HATI KAMI YANG TERBAKAR OLEH MARAH DAN KEBENCIAN....TENANGKAN JIWA KAMI SERING KALI TIDAK PUAS DENGAN KONDISI SEKITAR KAMI.....
Biarkan kami diam dan tenang menaruh pengharapan dan iman kami kepada-MU.
AMIN!!!!!!
Jumat, 09 Oktober 2015
Lagu Tema Hidup Kami
9 Oktober 2015
Keila Ochoa
Ayub 29:1-6; 30:1-9
Tuhan Allah itu kekuatanku dan mazmurku. —Yesaya 12:2
Setiap orang mendengar suatu karya musik dengan cara berbeda. Sang pencipta lagu mendengar musiknya dengan membayangkannya di dalam benaknya. Para penonton mendengar musik itu dengan indra dan perasaan mereka. Para anggota orkestra mendengar paling jelas suara alat musik yang terdekat dengan mereka. Dalam beberapa segi, kita adalah anggota dalam orkestra Allah.
Sering kali yang kita dengar hanyalah alat musik yang paling dekat dengan kita. Karena kita tidak mendengar seluruh lagunya, kita pun berseru seperti Ayub di tengah sengsaranya, , “Sekarang aku menjadi sajak sindiran dan ejekan mereka” (Ayb. 30:9). Ayub ingat bagaimana para pembesar dan pejabat pernah menghormatinya. Hidupnya “bermandikan dadih, dan gunung batu mengalirkan sungai minyak didekatnya” (29:6). Namun kini, ia telah menjadi objek penghinaan. Ayub mengeluh, “Permainan kecapiku menjadi ratapan” (30:31).
Namun musik yang dimainkan Ayub bukanlah segala-galanya. Ia hanya tak bisa mendengar keseluruhan lagunya.
Mungkin hari ini Anda hanya dapat mendengar nada sendu dari musik yang Anda mainkan. Jangan putus asa. Setiap bagian dalam hidup Anda mempunyai peran dalam musik gubahan Allah. Atau mungkin Anda sedang memainkan nada riang. Pujilah Allah untuk sukacita itu, dan bagikanlah sukacita Anda dengan orang lain.
Karya agung penebusan Allah adalah simfoni yang sedang kita semua mainkan, dan pada akhirnya, segala sesuatu akan terjalin indah untuk mencapai maksud-Nya yang baik. Allah adalah penggubah agung kehidupan kita. Musik gubahan-Nya itu sempurna, dan kita dapat mempercayai-Nya.
Ya Tuhan, tolong aku untuk mempercayai-Mu, terutama ketika hidupku tampaknya tidak harmonis dan bernada sendu. Aku bersyukur kepada-Mu, karena aku menjadi bagian dari simfoni-Mu dan gubahan-Mu itu sempurna.
Tatkala kita mengimani kebaikan Allah terdengarlah lagu pujian dalam hati kita.
Yesaya 32–33 ; Kolose 1
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Donasi

Keila Ochoa
Ayub 29:1-6; 30:1-9
Tuhan Allah itu kekuatanku dan mazmurku. —Yesaya 12:2
Setiap orang mendengar suatu karya musik dengan cara berbeda. Sang pencipta lagu mendengar musiknya dengan membayangkannya di dalam benaknya. Para penonton mendengar musik itu dengan indra dan perasaan mereka. Para anggota orkestra mendengar paling jelas suara alat musik yang terdekat dengan mereka. Dalam beberapa segi, kita adalah anggota dalam orkestra Allah.
Sering kali yang kita dengar hanyalah alat musik yang paling dekat dengan kita. Karena kita tidak mendengar seluruh lagunya, kita pun berseru seperti Ayub di tengah sengsaranya, , “Sekarang aku menjadi sajak sindiran dan ejekan mereka” (Ayb. 30:9). Ayub ingat bagaimana para pembesar dan pejabat pernah menghormatinya. Hidupnya “bermandikan dadih, dan gunung batu mengalirkan sungai minyak didekatnya” (29:6). Namun kini, ia telah menjadi objek penghinaan. Ayub mengeluh, “Permainan kecapiku menjadi ratapan” (30:31).
Namun musik yang dimainkan Ayub bukanlah segala-galanya. Ia hanya tak bisa mendengar keseluruhan lagunya.
Mungkin hari ini Anda hanya dapat mendengar nada sendu dari musik yang Anda mainkan. Jangan putus asa. Setiap bagian dalam hidup Anda mempunyai peran dalam musik gubahan Allah. Atau mungkin Anda sedang memainkan nada riang. Pujilah Allah untuk sukacita itu, dan bagikanlah sukacita Anda dengan orang lain.
Karya agung penebusan Allah adalah simfoni yang sedang kita semua mainkan, dan pada akhirnya, segala sesuatu akan terjalin indah untuk mencapai maksud-Nya yang baik. Allah adalah penggubah agung kehidupan kita. Musik gubahan-Nya itu sempurna, dan kita dapat mempercayai-Nya.
Ya Tuhan, tolong aku untuk mempercayai-Mu, terutama ketika hidupku tampaknya tidak harmonis dan bernada sendu. Aku bersyukur kepada-Mu, karena aku menjadi bagian dari simfoni-Mu dan gubahan-Mu itu sempurna.
Tatkala kita mengimani kebaikan Allah terdengarlah lagu pujian dalam hati kita.
Yesaya 32–33 ; Kolose 1
Anda dapat memberi dampak yang berarti
Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.
Donasi

posted from Bloggeroid
Langganan:
Postingan (Atom)