2 SAMUEL 23:1
Betapa inginnya seorang anak dipandang sebagai anak yang istimewa dihadapan orangtuanya. Betapa bahagiannya seorang siswa yang dipandang sebagai siswa yang istimewa dihadapan guru dan teman-temannya. Betapa luarbiasanya seorang manusia berdosa yang dipandang istimewa dihadapan Tuhannya yang menciptakannya.
Inilah yang Raja Daud (Dawid = yang dikasihi, beloved) rasakan dan alami. Bukan secara subjektif atau perasaan pribadi Raja Daud. Tapi memang firman Tuhan menyatakannya. Bahwa ia memang pribadi yang begitu istimewa dihadapan Tuhannya sehingga ia dipilih dari sekian banyak orang diantara orang Israel, dari sekian banyak orang dari suku Yehuda, sekian banyak orang anak Isai.
Dalam 2 Samuel 23:1, Daud menyatakan dirinya sebagai Pribadi yang Istimewa karena Tuhan dan bukan karena hasil usaha, jerih lelahnya sendiri. Pada satu ayat ini, Daud menyatakan siapa dirinya dihadapan Tuhan dan manusia.
1. Daud bin Isai. Ini menyatakan kesadaran Daud akan asal usulnya dimana ia adalah anak Isai. Dan itulah yang membuat ia menjadi pribadi yang istimewa. Jarang sekali orang berani jujur mengakui asal usulnya ketika ia sudah menjadi orang yang sukses. Sebisa mungkin ia tutupi atau hindari. Karena mungkin asal usulnya begitu memalukan, begitu buruk. Keluarganya bahkan ayahnya bukan siapa-siapa dimata orang. Tapi Daud dengan tegas dan terbuka ia menyatakan siapa dirinya. Ia anak Isai. Seorang bapak yang tidak terkenal, seorang bapak yang biasa-biasa saja. Keistimewaan Daud dibangun dari kerendahan hatinya akan status dirinya yang dulu. Dalam kehidupan Daud tidka pernah ia menyombongkan dirinya sebagai keturunan yang hebat dan luar biasa. Malah ia sering direndahkan oleh orang lain baik dari orang sekitarnya maupun oleh kakaknya sendiri. Ia tetap rendah hati.
2. Daud adalah orang yang diangkat tinggi. Pada bagian ini daud menyadari benar. Dia yang bukan siapa-siapa, diangkat tinggi menjadi seorang raja atas Israel bahkan ia mendapatkan janji yang luar biasa bahwa kerajaannya akan kekal dipimpin oleh seorang dari keturunannya. Kata diangkat tinggi, itu menunjukkan dengan jelas bahwa posisi tinggi itu bukan hasil usaha dan jerih lelah karena kehebatannya. Tapi ada Satu Pribadi yang kuat dan berdaulat yang mengangkatnya tinggi. Ini juga memberikan kesadaran penuh bagi Daud untuk tetap merendahkan diri di hadapan Satu Pribadi yaitu Allah sendiri yang mengangkat tinggi dirinya diantara saudaranya, diantara kaumnya, diantara orang-orang di sukunya, diantara orang-orang Israel. Bahwa kalau bukan Tuhan yang melakukan semuanya ini mengangkat dia dan menyertai dia bahkan yang membuatnya selalu berhasil dalam segala langkahnya, ia tetaplah Daud anak Isai seorang gembala kambing domba.
3. Orang diurapi oleh Allah yakub. Di sini Daud benar-benar menjadi pribadi yang istimewa karena urapan Allah Yakub atasnya. Pengurapan yang dilakukan nabi Samuel atas perintah Allah menyatakan bahwa Daud adalah pribadi yang dipilih oleh Allah sendiri berdasarkan penilaian Allah dan bukan berdasarkan manusia. 1 Samuel 16:7 menyatakannya. Pengurapan itu juga menyatakan kedudukan/ jabatan/ tugas tanggung jawab yang harus diemban oleh Daud sebagai Raja, pemimpin Israel. Juga di dalam pengurapan itu menandakan adanya penyertaan dan kuasa Roh Tuhan dalam diri Daud (1 Sam 16:13) dimana dalam kehidupannya, roh Kuduslah yang memimpin dan bukan dirinya sendiri.
4. Pemazmur yang disenangi Israel. Daud menyadari benar talenta dan karunianya dalam menuliskan mazmur. Ada begitu banyak mazmur yang dituliskan oleh daud. Dan semua mazmurnya sangat disenangi oleh orang Israel sampai sekarang. Kehidupan dan pergumulannya, sukacita, kegentaran, kemarahan, kesedihan bahkan kejatuhannya dapat menjadi mazmur yang menguatkan, mengingatkan dan mengajarkan orang lain. Di dalam mazmurnya, kita dapat melihat akan kedekatan relasi Daud dengan Allah. Keiistimewaan Daud yang utama dan terutama karena adanya kedekatan relasinya dengan Allah. Tanpa kedekatan relasi dengan Allah, kita tetaplah bukan siapa-siapa di pandangan Allah.
Betapa inginnya seorang anak dipandang sebagai anak yang istimewa dihadapan orangtuanya. Betapa bahagiannya seorang siswa yang dipandang sebagai siswa yang istimewa dihadapan guru dan teman-temannya. Betapa luarbiasanya seorang manusia berdosa yang dipandang istimewa dihadapan Tuhannya yang menciptakannya.
Inilah yang Raja Daud (Dawid = yang dikasihi, beloved) rasakan dan alami. Bukan secara subjektif atau perasaan pribadi Raja Daud. Tapi memang firman Tuhan menyatakannya. Bahwa ia memang pribadi yang begitu istimewa dihadapan Tuhannya sehingga ia dipilih dari sekian banyak orang diantara orang Israel, dari sekian banyak orang dari suku Yehuda, sekian banyak orang anak Isai.
Dalam 2 Samuel 23:1, Daud menyatakan dirinya sebagai Pribadi yang Istimewa karena Tuhan dan bukan karena hasil usaha, jerih lelahnya sendiri. Pada satu ayat ini, Daud menyatakan siapa dirinya dihadapan Tuhan dan manusia.
1. Daud bin Isai. Ini menyatakan kesadaran Daud akan asal usulnya dimana ia adalah anak Isai. Dan itulah yang membuat ia menjadi pribadi yang istimewa. Jarang sekali orang berani jujur mengakui asal usulnya ketika ia sudah menjadi orang yang sukses. Sebisa mungkin ia tutupi atau hindari. Karena mungkin asal usulnya begitu memalukan, begitu buruk. Keluarganya bahkan ayahnya bukan siapa-siapa dimata orang. Tapi Daud dengan tegas dan terbuka ia menyatakan siapa dirinya. Ia anak Isai. Seorang bapak yang tidak terkenal, seorang bapak yang biasa-biasa saja. Keistimewaan Daud dibangun dari kerendahan hatinya akan status dirinya yang dulu. Dalam kehidupan Daud tidka pernah ia menyombongkan dirinya sebagai keturunan yang hebat dan luar biasa. Malah ia sering direndahkan oleh orang lain baik dari orang sekitarnya maupun oleh kakaknya sendiri. Ia tetap rendah hati.
2. Daud adalah orang yang diangkat tinggi. Pada bagian ini daud menyadari benar. Dia yang bukan siapa-siapa, diangkat tinggi menjadi seorang raja atas Israel bahkan ia mendapatkan janji yang luar biasa bahwa kerajaannya akan kekal dipimpin oleh seorang dari keturunannya. Kata diangkat tinggi, itu menunjukkan dengan jelas bahwa posisi tinggi itu bukan hasil usaha dan jerih lelah karena kehebatannya. Tapi ada Satu Pribadi yang kuat dan berdaulat yang mengangkatnya tinggi. Ini juga memberikan kesadaran penuh bagi Daud untuk tetap merendahkan diri di hadapan Satu Pribadi yaitu Allah sendiri yang mengangkat tinggi dirinya diantara saudaranya, diantara kaumnya, diantara orang-orang di sukunya, diantara orang-orang Israel. Bahwa kalau bukan Tuhan yang melakukan semuanya ini mengangkat dia dan menyertai dia bahkan yang membuatnya selalu berhasil dalam segala langkahnya, ia tetaplah Daud anak Isai seorang gembala kambing domba.
3. Orang diurapi oleh Allah yakub. Di sini Daud benar-benar menjadi pribadi yang istimewa karena urapan Allah Yakub atasnya. Pengurapan yang dilakukan nabi Samuel atas perintah Allah menyatakan bahwa Daud adalah pribadi yang dipilih oleh Allah sendiri berdasarkan penilaian Allah dan bukan berdasarkan manusia. 1 Samuel 16:7 menyatakannya. Pengurapan itu juga menyatakan kedudukan/ jabatan/ tugas tanggung jawab yang harus diemban oleh Daud sebagai Raja, pemimpin Israel. Juga di dalam pengurapan itu menandakan adanya penyertaan dan kuasa Roh Tuhan dalam diri Daud (1 Sam 16:13) dimana dalam kehidupannya, roh Kuduslah yang memimpin dan bukan dirinya sendiri.
4. Pemazmur yang disenangi Israel. Daud menyadari benar talenta dan karunianya dalam menuliskan mazmur. Ada begitu banyak mazmur yang dituliskan oleh daud. Dan semua mazmurnya sangat disenangi oleh orang Israel sampai sekarang. Kehidupan dan pergumulannya, sukacita, kegentaran, kemarahan, kesedihan bahkan kejatuhannya dapat menjadi mazmur yang menguatkan, mengingatkan dan mengajarkan orang lain. Di dalam mazmurnya, kita dapat melihat akan kedekatan relasi Daud dengan Allah. Keiistimewaan Daud yang utama dan terutama karena adanya kedekatan relasinya dengan Allah. Tanpa kedekatan relasi dengan Allah, kita tetaplah bukan siapa-siapa di pandangan Allah.
posted from Bloggeroid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar