Minggu, 30 Agustus 2015

Give A Little Love

"If you give a little love
you can get a little love of your own"



"Love Your Neighbor as Yourself"
                                         Matthew 22:39

Kamis, 27 Agustus 2015

BERPIKIR DAN BERTINDAK POSITIF

KISAH PARA RASUL 16:16-26

Menuruti pimpinan Tuhan dan melakukan kehendak Tuhan tidak selamanya menjadi suatu hal yang mengenakkan dan menguntungkan bagi kita. Seperti halnya Paulus dan Silas, menjadi pengikut-pengikut Yesus, mereka menderita bahkan masuk penjara karena tuduhan orang yang tidak suka akan perbuatan mereka.

Bagi kebanyakan orang, masuk penjara bukan keadaan yang menyenangkan. Apalagi tanpa kesalahan yang kita lakukan. Ketika kita menghadapi dan mengalami keadaan seperti itu bagaimana reaksi kita? Mengeluh, menangis, mengomel kepada Tuhan? Apa sebaliknya?

Di sinilah pembelajaran yang diberikan oleh Paulus dan Silas ketika mereka menghadapi masalah sebagai orang yang melakukan dan menuruti perintah dan kehendak Tuhan. Seperti sebuah pepatah Cina mengatakan, Daripada mengutuki kegelapan, lebih baik ambil sebatang lilin dan nyalakan. Paulus dan Silas memiliki pikiran dan tindakan yang positif. Mereka berpikir positif akan yang mereka alami. Mereka tidak mengutuki keadaan mereka yang ada dalam penjara, tidak mengutuki Tuhan mereka yang mereka ikuti dan taati.

Pikiran positif mereka bahwa semua yang mereka alami adalah satu kehormatan untuk menderita sama seperti Yesus dan bagi Yesus, Tuhan mereka.

Pikiran yang positif pasti melahirkan tindakan yang positif. Cara pandang melalui pikiran kita yang positif akan semua penderitaan yang kita alami pasti berkaitan erat dan memberikan pengaruh pada tindakan kita selanjutnya.

Paulus dan Silas, dengan pikiran positif mereka, dalam keadaan setelah didera, terbelenggu,dipasung dan dijaga ketat membuat mereka berteriak memuji Tuhan yang bagi-Nya mereka mau menderita semua itu. Puji-pujian kepada Tuhan menyatakan iman mereka kepada Tuhan. Dan itu membuat Allah bertindak. Allah membebaskan mereka. Allah membuka sendi-sendi belenggu dan penjara yang menungkung mereka sehingga mereka bebas.

So, dalam segala pergumulan dan penderitaan yang kita alami terutama ketika kita belajar taat dan melakukan kehendak dan perintah Tuhan, mari kita terus belajar berpikir positif dan bertindak positif berdasarkan iman percaya kita yang teguh kepada Tuhan yang kita sembah.

Ungkapan Syukur Dalam Segala Situasi

Mungkin masih sedikit orang percaya yang masih mampu bersyukur meski tengah berjalan di gurun pasir dan lembah yang curam. Tak mudah memang bersyukur melakukannya, namun yakinlah bahwa ucapan syukur mampu menambahkan kekuatan dan energi seseorang untuk menghadapi segala persoalan.

Efesus 5: 20  dan 1 Tesalonika 5: 18 bahwa kita patut mengucap syukur di dalam segala situasi dan dinyatakan dalam nama Tuhan Yesus Kristus, sebab hal itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus kepada kita. Menyatakan ucapan syukur menolong kita untuk fokus pada Tuhan di dalam kesesakan, menjauhkan kita dari sungut-sungut, menguatkan keimanan kita dan menunjukkan kerendahkan hati dengan pujian kepada Yesus.

Berikut ini sepenggal cerita yang bisa menguatkan kita yang sedang lemah atau dalam situasi yang sulit.

Chen Xinyin, 48, has had a hard life. He lost his arms after suffering an electric shock at the age of seven, but still started working on the family farm. At the age of 20, his father died, leaving just Chen and his ailing mother to fend for themselves. As his mother got sicker and life got harder, someone suggested that Chen consider begging, but angrily replied, “I have no arms but I have good feet. I can’t go make that sort of money.”
Since losing his arms, Chen has learned to cook, farm, and weave baskets. In 2014, the Chongqing, south-west China, resident began to take care of his 91-year-old mother full time, even feeding her with a spoon between his teeth.  The winters are hard for Chen Since he finds it difficult to put socks on, and he often suffers from frostbite.


Chen Xinyin lost his arm after an electric shock when he was 7


At 14 he began to work on the family farm, and at 20, his father died


Chen was forced to learn to do everything with is feet, even cooking

He has a scar on his foot from the first time he tried to use a knife

Chen uses the rest of his body to make up for his lack of arms


There’s no one to help with the housework since his mother became paralysed



So Chen farms and takes care of their house


Some of the jobs he does are remarkable


Once, someone suggested that Chen go and beg instead of farming


“I have no arms but I have good feet. I can’t go make that sort of money,” he replied

" Saya punya masalah tetapi saya punya Tuhan Yesus yang dapat mengatasi segala masalah saya," anak Tuhan Menjawab


Bersyukurlah selalu sebab kita masih punya Tuhan Yesus yang senantiasa memberikan tanganNya untuk menolong kita

Rabu, 26 Agustus 2015

SEMANGAT 17 AGUSTUS 2015

Merdeka tidak diraih dengan mudah... Ada perjuangan, usaha tidak kenal lelah.... Ayo anak SM Bukit Palma berjuang ya.......










PENTINGNYA RASA SAKIT

IBRANI 12:2-11

Roberto Salazar, bocah 6 tahun, jarang menangis. Ia menderita penyakit langka, yaitu Hereditary Sensory and Autonomic Neuropathy, sebuah penyakit yang membuatnya tidak bisa merasakan sakit.
Pernah ia gigit lidahnya sendiri sampai hampir putus. Orangtuanya panik, tapi ia tenang saja. Kali lain Roberto terjatuh. Kakinya terluka, tapi ia tidak menjerit minta tolong. Ia bangun dan berjalan lagi dengan luka menganga. Kondisi ini sangat membahayakan. Ia bisa saja terbakar atau terpotong tanpa ia sadari. Rasa sakit memang tidak enak, tetapi perlu untuk menyadarkan kita jika ada yang tidak beres dalam tubuh kita.

Demikian juga dengan kehidupan kita sebagai anak Tuhan. Tuhan mengizinkan kita mengalami Rasa sakit bahkan dalam surat Ibrani 12, rasa sakit itu perlu untuk membentuk kita menjadi anak-anak yang tangguh dan bukan anak-anak gampang.

Dari ibrani 12 ini juga kita belajar 2 hal rasa sakit yang Tuhan izinkan hadir dalam kehidupan kita adalah :

1.  rasa sakit dalam menanggung penderitaan dan penganiayaan. Surat Ibrani dituliskan bagi orang-orang Kristen yang tersebar dimana-mana karena penganiayaan. Firman Tuhan mengajarkan prinsip menanggulangi rasa sakit penderitaan/ penganiayaan karena iman pada Yesus sehingga setiap anak Tuhan, pengikut Kristus itu tidak menjadi lemah dan putus asa.

Prinsip utamanya adalah menjadikan Yesus teladan dalam menanggung penderitaan dan penganiayaan khususnya selama Yesus ada di dunia. Teladan apa?
1. teladan dalam ketekunan/ ketabahan menanggung rasa sakit itu
2. teladan dalam kepercayaan akan sukacita setelah dukacita yang sudah disediakan
Tujuan Tuhan mengizinkan rasa sakit penderitaan dan penganiayaan karena iman kita pada-Nya adalah kesempurnaan iman. Makin hari makin naik level iman kita kepada Tuhan.

2. Rasa sakit dalam bergumul melawan dosa. Namun, ketika kita bergumul melawan dosa, Tuhan Yesus mengatakan bahwa pergumulan itu masih belum membuat kita sampai mencucurkan darah. Dalam pengertian tidak berat seperti penderitaan dan penganiayaan fisik yang kita alami.

Langkah Tuhan memberikan didikan pada kita ketika kita melawan dosa : 1) ia memperingatkan. Kain sebelum sungguh-sungguh jatuh dalam dosa, Tuhan Allah telah mengingatkan dia. 2) ia menghajar/ menyesah  mungkin dengan pukulan yang keras.

Mengapa Tuhan harus melakukan semuanya itu? Karena kita ini adalah anak-anak-Nya, pribadi yang diaku-Nya sebagai anak-Nya yang dikasihi-Nya. Tuhan tidak ingin kita menjadi anak-anak gampang. Sudah buat salah tapi dibiarkan dan tidak dihajar. Sudah pasti efek dari didikan Tuhan adalah dukacita (rasa sakit) tapi juga menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai. Itu berarti Tuhan masih sayang pada kita. Jika kita buat salah dan Tuhan diamkan/ biarkan kita, itu berarti Tuhan sudah cape dengan kita dan itu gawat. Tujuan Tuhan memberikan didikan kepada Kita ketika kita bergumul melawan dosa adalah  membawa kita kepada kekudusan yang ia mau.

Mengapa itu harus dan perlu?

Pertama, untuk memberikan kepastian kepada kita bahwa kita ini adalah anak-Nya yang Ia kasihi.

Kedua, untuk memberitahu dan menyadarkan kita bahwa kita sudah ada di jalur yang salah dan harus kembali.

Ketiga, untuk menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada kita.

Keempat, untuk melatih kita menjadi anak-anak yang teruji dan kuat.

So, jangan takut dihajar dan disesah oleh Bapa kita karena Ia tahu siapa kita, anak-Nya yang dikasihi-Nya. Nikmati Proses Ia MENDIDIK kita.

Selasa, 25 Agustus 2015

CHECK UP FOR UR HEART
KEJADIAN 22:1-18

- Sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku -

Mari kita bayangkan ketika kita mengundang sejumlah sahabat terdekat kita, lalu kita menyajikan makanan sisa kemarin yang sudah kita panaskan di microwave untuk mereka. Jika kita memang melakukannya, hal itu akan menunjukkan bagaimana perasaan kita yang sesungguhnya terhadap mereka. Demikian juga kepada Tuhan. Jika kita hanya memberikan kepada Allah apa yang sisa dari hidup kita, hal itu menunjukkan seberapa kecil arti Tuhan bagi kita.


Lihatlah Abraham! Baru saja Allah berjanji “yang disebut keturunanmu adalah berasal dari Ishak” (Kej.21:12), sekarang Allah datang kepada Abraham dan memerintahkan agar anaknya itu, Ishak itu, dipersembahkan kepada Tuhan sebagai korban bakaran di gunung Moria (kej. 22:2). Serius? Bercanda kali? Mungkin pertanyaan seperti itu dan pertanyaan-pertanyaan lain muncul juga dalam hati Abraham. Tuhan meminta anaknya yang Tunggal dan yang dikasihi oleh Abraham.

Lihatlah Abraham! Tanpa banyak tanya lagi, tanpa argumentasi kepada Tuhan, tanpa banyak membuang waktu, pagi-pagi pada keesokan harinya Abraham berangkat ke Moria membawa Ishak, anak yang dikasihinya, untuk menaati perintah Tuhan, untuk menuruti yang Tuhan mau.

Lihatlah Abraham! Dengan hati yang percaya akan Tuhan Abraham terus melangkah mempersiapkan mezbah persembahan bagi Tuhan. Dengan hati yang tidak mengutamakan anaknya lebih dari Tuhan, Abraham menjawab dengan tenang pertanyaan Ishak yang menusuk hati setiap bapa.

Lihatlah Abraham! TUHAN, Allah YAHWEH itu melihat hati Abraham yang percaya dan taat akan Tuhan lebih dari siapa pun dan apa pun. Ia melihat dan mengetahui hati Abraham yang mengutamakan Tuhan lebih dari siapa pun dan apa pun. TUHANlah yang mengetahui, melihat dan menilai setiap hati manusia terutama HATI SETIAP ORANG YANG DIKASIHINYA.

Lihatlah Abraham! TUHAN yang sudah memberikan memeriksa dengan mencobai Abraham dan memberikan penilaian bagi Abraham, TUHAN yang sama itu juga melimpahkan berkat kepada Abraham dan kepada orang-orang yang memiliki hati seperti Abraham di hadapan Tuhan. Ketahuilah bahwa berkat TUHAN dilimpahkan hanya kepada orang-orang yang mempunyai hati yang berkenan kepada TUHAN, yaitu HATI YANG TAKUT AKAN TUHAN DAN HATI YANG MENGUTAMAKAN/ MENGASIHI TUHAN LEBIH DARI YANG LAIN.

Bagaimana dengan kita?

Rabu, 19 Agustus 2015

Tenang

Mazmur 131:2 (TB) Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.

Gambaran Tuhan tentang seorang ibu yang sanggup memberikan ketenangan. Walau dalam hal ini anak ini harus disapih (tidak menyusui lagi pada ibunya). Yang sebelumnya dekat dan melekat pada pelukan ibunya. Begitu luar biasanya anak yang disapih bisa tenang. Dan yang luar bisa pemazmur bisa tenang walau harus terpisah dengan Tuhan.

Justru di masa-masa kita sepertinya terpisah, diijinkan Tuhan mengalami masa-masa sendiri, masa yg mungkin sukar, masa-masa yang tidak nyaman justru...pemazmur mengalami damai sejahtera, nyaman bersama Tuhan.

Sungguh tidak mudah...tapi ini yang dialami pemazmur damai dan yaman walau sepertinya Tuhan jauh....(seperti anak yang disapih). Tuhan tolonglah kami mengalami damai sejahteramu, walau kami seperti anak yag disapih. GBU.

posted from Bloggeroid

Selasa, 18 Agustus 2015

Allah Yang Berdaulat

Ezra 1:1 (TB)  Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini (bkd. 2Taw. 36:22-23)

Allah dengan berbagai macam cara, peristiwa, bahkan menggunakan raja2 dunia untuk menggenapkan firman Tuhan. Firman-Nya tidak pernah gagal untuk mencapai maksudnya (Ayub 42:2, Yes. 14:27, Roma 9:6)

Dalam Ezra 1:1-5 dengan jelas dinyatakan bahwa Tuhan menggerakkan hati Koresh raja Persia. Siapakah yang sanggup menggerakkan hati manusia? TUHAN perjanjian (YHWH) Dia yang sanggup dan berdaulat menggerakkan hati raja untuk menggenapkan firman-Nya. Dia Allah yang berdaulat.

Ay. 2 - semua kerajaan di bumi yang berada dibawah kekuasaan Koresh itu berasal dari Tuhan, Allah semesta langit.
Ay. 3 - Dia Allah yang berdaulat penuh menugaskan Koresh untuk mendirikan rumah Tuhan.

Ini memberikan implikasi yang kuat bahwa tidak ada yang kebetulan dalam hidup anak Tuhan. Allah yang pegang kendali dan kontrol hidup kita. Bahkan Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yag mengasihi Dia (Roma 8:28).
Hal ini seharusnya bisa membuat kita makin giat mengerjakan pelayanan Tuhan dengan sungguh. Makin sungguh dalam menggerjakan apa yang Tuhan sudah percayakan kepada kita.

Di tengah kelesuan ekonomi Indonesia apakah Allah sedang berkarya untuk menyatakan maksudnya? Apakah kita tetap yakin atau mulai putus asa dengan kondisi ekonomi, masalah keluarga kita, masalah keuangan, pengembangan dan pergumulan gereja kita? Allah bisa memakai berbagai hal untuk menggenapkan maksud Firman-Nya. Firman-Nya ya dan Amin.

Sabtu, 15 Agustus 2015

WAIT ON THE LORD

MAZMUR 27

“… dalam hal itupun aku tetap percaya.” - I am trusting - (Maz 27:3)

Ketika merenungkan bagian firman Tuhan ini, yaitu tentang percaya, saya teringat dengan paman saya. Pada suatu kali saya menghadiri suatu kebaktian di mana paman saya yang berkotbah. Ia sedang berkotbah di depan jemaat yang baru pertama kali itu ia layani. Ia memperkenalkan diri bukan orang China, bukan orang Jawa, tetapi orang “Batak”. Orang yang mengenal baik dan tahu paman saya ini pasti kaget dan heran mendengar pernyataannya. Kok orang “Batak”, kan bapak Pendeta Djinarko ini orang China. Namun paman saya meneruskan bahwa ia adalah orang “Batak” yaitu orang yang PERCAYA PADA Allah. Kata Percaya = BATACH (Ibrani) artinya kepercayaan, keyakinan yang di dalamnya mengandung pengharapan.

Daud adalah orang yang teguh dan kokoh kepercayaan kepada Allah. Dari awal kisah “kemunculannya” telah dinyatakan kepercayaan / keyakinannya. Bahkan Allah telah menyebutnya sebagai orang yang berkenan di hati-Nya (1 Sam 13:14). Pada waktu melawan Goliat dan khususnya ketika menghadapi kebencian dan rencana pembunuhan yang dilakukan oleh Saul. Kepercayaan Daud kepada Tuhan sangat besar dan terus-menerus (continue) sehingga sanggup mengalahkan ketakutan yang melanda dirinya.

Dalam pasal ini nampak 2 hal Daud percaya dan tetap percaya kepada Allah :
  1. Ia akan dan pasti selamat dari segala bahaya karena Allah adalah tempat perlindungannya (melindungi dalam pondok-Nya).
  2. Ia akan dan pasti mengalami kemenangan/ kebebasan dari segala bahaya yang menghadangnya.


Bagaimana dengan kita? Ketika ada orang yang membenci kita dan mengharapkan kegagalan dan kejatuhan kita, apakah kita dapat menyerahkan diri kita dengan kepercayaan teguh dan pasti kepada Tuhan? Ketika kita dihadapkan dengan pertentangan dan ancaman, apakah ketakutan kita lebih besar dari kepercayaan kita kepada Tuhan? 

Seperti Daud, mari kita yakin dan percaya akan perlindungan dan pertolongan Tuhan Allah kita. Ia memang Allah yang pantas dan layak menjadi sandaran keyakinan dan kepercayaan kita. 

Jumat, 14 Agustus 2015

Elyon Palma Sunday School


Kids Bible WordSearch


A NEW CAREER

MATIUS 4:18-22
“Yesus berkata kepada mereka: 
"Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia”

Di awal pelayanan-Nya, Tuhan Yesus lebih dulu memanggil mereka yang disebut-Nya sebagai Murid-murid-Nya (12 murid-Nya). Mereka adalah Objek utama Pengajaran-Nya. Mereka adalah pribadi-pribadi yang akan Menjadi murid-Nya, Saksi dari segala karya dan kehidupan Tuhan Yesus.

Dari bagian Firman Tuhan ini, jelas tentang siapa-siapa saja yang “memang” dapat menjadi murid-murid-Nya :

1. Yang menerima Panggilan “Efektif” dari Yesus.
Di sini, Tuhan Yesus memanggil (Follow Me ≠ Accompany me) mereka dan mereka segera (immediately), tidak menunggu dan menunda dalam menanggapi panggilan-Nya.Ketika Tuhan mengatakan panggilan-Nya Follow Me di dalamnya sudah mengandung Accompany Me.

Ketika Tuhan memanggil dengan Follow Me itu mengandung arti :
1) ada Imitation dengan tujuan dapat memiliki kuallitas dan karakter yang sama dengan yang diimitasikan,
2) ada Kehadiran yang selalu bersama dengan orang yang diikuti.
Dengan tujuan untuk kenal dengan pribadi yang diikuti dan meneladani semua yang baik dari yang diikuti dan ditemani. Dalam setiap pengajaran-Nya, Yesus selalu memberikan panggilan kepada para pendengar-Nya. Namun, hanya kepada mereka yang diberikan Bapa-Nya kepada-Nyalah yang akan menerima Panggilan Khusus dan Spesial. Dan panggilan itu pasti Efektif, mereka pasti menanggapi sesuai kehendak dan kedaulatan Allah.

2. Yang mempunyai Tugas khusus sesuai maksud dan rencana Allah.
Ketika Yesus memanggil mereka, tugas khusus sesuai kehendak dan rencana Allah sudah diberitahukan, yaitu menjadi Penjala Manusia. 

Allah tidak pernah memanggil seseorang tanpa tugas khusus dari-Nya. Tugas khusus itu juga tidak pernah Ia berikan secara sembarangan dan tanpa rencana serta di luar kehendak-Nya. Dan Tuhan selalu mau kita mengerjakan tugas-Nya secara total (mereka meninggal-kan pekerjaan mereka yang lama).

Yang luar biasa, Tuhan dapat memakai keahlian khusus kita untuk tugas khusus-Nya. Dan yang lebih luar biasa lagi, Tuhan dapat memberi keahlian khusus kepada kita untuk tugas khusus-Nya.

So, seharusnya tidak ada seorang pun yang dapat merendahkan diri dengan mengatakan bahwa saya tidak bisa apa-apa dan saya tidak mampu.

A TO-DO LIST

Selasa, 11 Agustus 2015

Buat Segalanya Berarti­

11 Agustus 2015­

Bacaan Hari ini:­
1 Korintus 10:31
Aku menjawab: Jika eng­kau makan atau jika engkau minum, atau j­ika engkau melakukan sesuatu yang lain, ­lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan ­Allah.

Saya ingat suatu hari ketika saya masih ­muda, duduk di bangku gereja Calvary Cha­pel Costa Mesa, California, mendengarkan­ pendeta senior Chuck Smith berkotbah. S­aat itu saya bertanya pada diri saya sen­diri, apakah Tuhan akan memakai saya? Ap­akah Tuhan akan berbicara melalui saya? ­Tidak pernah terbayang sekalipun dalam b­enak saya bahwa Tuhan akan memampukan sa­ya untuk menjadi seorang pendeta dan ses­eorang yang memiliki hak istimewa untuk ­memberitakan Injil. Itu jauh melebihi an­gan-angan saya, bahkan melebihi cita-cit­a terbesar saya.

Jika saat ini Anda tengah merancang masa­ depan Anda, jika Anda tengah memikirkan­ jalan mana yang akan Anda tempuh dalam ­hidup, minta Allah untuk menunjukkan jal­an-Nya. Katakan, Tuhan, aku ingin menjad­i orang yang sesuai dengan kehendak-Mu. ­Aku ingin menikah dengan orang yang tela­h Kau persiapkan untukku. Aku ingin Engk­au menjadi pusat dari hidupku. Aku tak i­ngin melangkah lalu mengacaukannya. Bant­u aku untuk bisa melakukan kehendak-Mu. ­Rancangan Allah atas Anda jauh lebih bai­k dari apapun yang pernah Anda rencanaka­n buat diri Anda sendiri.

Allah telah memberi masing-masing kita k­emampuan, talenta, dan kemampuan ekonomi­ tertentu. Pertanyaannya adalah, bagaima­na selama ini Anda menggunakannya? Apaka­h Anda sudah tekun menggunakannya untuk ­kemuliaan-Nya? Apakah Anda sudah mempers­embahkan kemampuan dan masa depan Anda k­epada-Nya?

Saya bukannya mengatakan Anda harus menj­adi pendeta. Tapi apa pun yang Anda laku­kan, apakah Anda adalah seorang dokter, ­arsitek, sekretaris, programmer komputer­, kuli bangunan, musisi, atau apa pun it­u, Anda harus mau melayani Allah dan mel­akukannya untuk kemuliaan nama-Nya. Itul­ah intinya.

Bacaan Alkitab Setahun :­
Mazmur 81-83; Roma 12­

Hidup Anda bisa menjadi bukti dan saksi ­atas Yesus

(Diterjemahkan dari Daily Dev­otional by Greg Laurie).
__._,_.___­

Posted by: titien sulastri <tit­ien60@gmail.com>

Dia Jawaban

Minggu, 09 Agustus 2015

Selalu ada alasan untuk memuji Tuhan



Mari bersama-sama memuji Tuhan.....

posted from Bloggeroid

Alasan untuk Bersyukur

Santapan Harian
Mazmur 30

Bersyukur adalah hal yang lazim kita lakukan sebagai anak-anak Tuhan. Namun seringkali syukur kita lebih berorientasi pada berkat atau kesenangan. Bila dalam keadaan yang sulit, terjepit, dan gagal, biasanya sulit bagi kita untuk bersyukur. Mungkin karena kita berpikir, "Apa yang mau disyukuri di tengah kondisi sulit seperti ini?"

Mazmur ini sangat kental dengan ucapan syukur Daud kepada Tuhan (ay. 1 ? Aku akan memuji?; ay. 4 ? Nyanyikanlah mazmur? persembahkan syukur?; ay. 12 ? jiwaku menyanyikan mazmur? aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu). Mengapa Daud bersyukur kepada Tuhan? Pertama, karena meski hidupnya susah, tetapi Tuhan setia (1-3). Kesetiaan Tuhan dirasakan oleh Daud di tengah kesusahannya karena musuh-musuhnya, dalam kesesakannya, dalam dukacitanya. Kedua, karena meski sesaat Tuhan murka, tetapi seumur hidup Tuhan murah hati (5). Daud tahu rasanya dimurkai Tuhan karena dosanya, tetapi bagi Daud murka itu tidaklah sebanding dengan kemurahan hati yang telah Tuhan nyatakan di dalam hidupnya. Ia telah menyaksikan bahwa murka Tuhan itu hanya sesaat, dibandingkan kemurahan Tuhan di sepanjang umurnya. Ketiga, karena meski pernah sombong, tetapi Tuhan mau menolong (6-11). Dalam kesenangannya, Daud pernah jatuh dalam dosa kesombongan. Ia berpikir bahwa dengan kekuatannya, ia tidak akan goyah. Namun Tuhan menegur kesombongannya dan menyadarkan Daud bahwa kekuatannya adalah karena pertolongan Tuhan semata. Karena Tuhanlah yang mengubah ratapnya menjadi tarian, perkabungannya menjadi sukacita.

Dalam kesusahan, dalam keberdosaan, dan dalam kejatuhan, Daud tetap dapat menemukan alasan untuk bersyukur kepada Tuhan. Hari ini, masih bisakah kita menemukan alasan untuk bersyukur kepada Tuhan, meski di tengah kesulitan?
http://www.sabda.org/publikasi/e-sh/print/?edisi=20150809


posted from Bloggeroid

Sabtu, 08 Agustus 2015

TAKUT AKAN TUHAN

Mazmur 128:1 Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!

Dalam alkitab "Takut akan Tuhan" merupakan hal yang penting dan berulang kali penulis alkitab mengingatkan kita untuk takut akan Tuhan.

Setiap manusia pasti punya semacam rasa takut. Rasa takut yang demikian ingin kita buang, hilangkan dan sebisa mungkin di hindari.

Tetapi alkitab mengajarkan supaya kita terus-menerus punya rasa takut (hormat, gentar) akan Allah. Ini rasa takut yg tepat. waktu kita takut dan hormat pada Tuhan, sebenarnya rasa takut yg lain perlahan tapi pasti akan makin berkurang. Waktu kita takut Tuhan firman Tuhan menjanjikan kebahagiaan.

Kebahagiaan yg tidak di dapat dari dunia tapi dari Allah sendiri dan ini cukup melawan semua kuatir, bimbang dan berbagai rasa takut lainnya.

Tuhan berikan aku rasa takut yang tepat akan Engkau. Biarkan rasa takut akan Engkau mengisi hidup ku dan mempengaruhi seluruh hidupku, pekerjaanku, keluargaku, relasiku dengan orang lain, Amin.


posted from Bloggeroid

Jumat, 07 Agustus 2015

Posisi Peta GKA Elyon Bukit Palma Surabaya




Bersyukur


Mazmur 136:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Mazmur 136 merupakan mazmur dengan 16 ayat keseluruhnya menyatakan bagaimana, mengapa, dan alasan kita bersyukur.

Pemazmur menyatakan Allah yang mencipta bumi dan segala isinya (ay. 4-9), Dia yang memelihara umat Israel , yg menuntun Israel masuk tanah perjanjian (ay. 10-22), yg mengingat kita (ay. 23-24), mencukupkan kebutuhan (ay.25), membebaskan kita. Pemazmur mengajak kita untuk bersyukur. 


Adakah kita bersyukur kepada Tuhan? Masihkah kita punya alasan untuk bersyukur?
Tuhan ajarkan kami untuk bersyukur dalam segala keadaan. Amin!

Selasa, 04 Agustus 2015

Ganjaran

Ibrani 12:6 – karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” (Ibrani 12:10)
Didikan dan ganjaran kadang, membawa duka tetapi menuntun kita kepada kebenaran. Adakah kita siap untuk dididik dan masuki sekolahnya TUHAN? Tuhan mendidikan kita untuk kebaikan kita dan menuntun kita dalam kekudusan-Nya.
Adakah kita mendidikan anak2 kita untuk tujuan Tuhan dalam hidup mereka atau tujuan kita dalam hidup anak2 kita? Adakah kita mendidik anak2 untuk tujuan kekal Allah dalam hidup mereka?

Percaya dan Taat

Yudas 1:5 Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.
Titus merupakan surat yg ketat dan penuh dengan pengajaran yg kuat. Bahwa kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik kita, tp karena anugerah Allah yg besar.
Maka respon yang sdh selayaknya kita berikan adalah mempercayakan seluruh hidup kita kepada Yesus Kristus juruselamat kita. Dia yang membebaskan kita dari dosa dan maut.

Sungguh aneh dan tidak benar kalau kita yg di anugerahkan keselamatan namun mengisinya dan menjalani hidup anugerahNya dengan hidup seperti orang dunia hidup. Ay 1-16 tidak para pemimpin yg tidak benar, hidup berlawanan dengan Firman Tuhan.

Maka Yudas 1:24-25 menjadi kunci bagi kita bisa bertahan dalam perjalanan iman kita. Bagi kita yg hidup di dalam Dia dan dalam terang FirmanNya. Percaya dan taat. Ada janji pemeliharaan dan kuat kuasa ilahi yang menyertai kita sampai selama2nya. Dan itu lebih dari cukup.
Tuhan Yesus ajarkan kami menghargai anugerah keselamatanMu dengan hidup percaya dan taat. Amin.

Sukses

Bacaan: 1 Samuel 18:14
Setiap manusia tentu pingin berhasil. Tidak seorangpun pingin gagal. Keberhasilan bisa didapat lewat keuletan, ketekunan, tanggungjawab dan kejujuran. Namun semua keberhasil yang dicapai dengan perjuangan hanya mungkin dikala Allah memberkati setiap karakter tersebut untuk mencapai keberhasilan. Tanpa penyertaan dan berkat dari Tuhan maka mustahil kita bisa mencapai kesuksesan.
Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab TUHAN menyertai dia. Daud menang melawan Goliat karena Allah berperang baginya. Penyertaan Tuhan yang membuat Daud berhasil.
Kunci keberhasil adalah penyertaan Tuhan, bukan kedudukan, bukan uang, bukan kehebatan kita, bandingkan dengan Yusuf Kej. 39:2, 3, 21, 23. Keberhasilan Yusuf bukan karena kedudukannya, tetapi karena penyertaan Tuhan. Tuhan menyertai Yusuf dan membuat semua yang dikerjakkan berhasil.
Penyertaan Tuhan nyata bukan saja di masa yang enak tetapi juga di masa sukar, Yahweh Allah perjanjian tidak akan meninggalkan anak-anak-Nya (Ibr 13:5b).

Mari hari ini dan seterus kita mohon penyertaan Tuhan. Dia Allah yg Imanuel. Yang berjanji akan menyertai kita sampai akhir zaman (Mat. 28:20). Yang memberkati dan memberikan kepada kita keberhasilan.
Amin.

Sekolah Injil Liburan GKA Elyon Bukit Palma 23-26 Juni 2015

Sekolah Injil Liburan Day 1
Lokasi GKA ELyon Bukit Palma














Sekolah Injil Liburan Day 2
Lokasi GKA ELyon Bukit Palma


























Sekolah Injil Liburan Day 3
Lokasi Bhakti Alam Nongko Jajar Lawang